Senin, 23 April 2012

Sendiri Menyepi


Senja…
Matahari telah pergi ke peraduannya…
Ku selunjurkan kakiku di beranda rumah menatap ke langit kelam.  Ku perhatikan sekelilingku, hanya cahaya lampu-lampu kuning yang menerangi jalanan. Pikiranku melayang tak tahu entah kemana. Musik instrumen yang ku dengarkan kiss the rain mengantarkanku ke lamuan yang dalam. Ku tak ingin seorangpun mengganggu lamumanku. Hanya aku, ya hanya aku seorang yang patut berda di sini.
Pikiranku berkelana ke kejadian sore tadi. Ketika aku masih duduk di sisni di tempat yang sama namun pada jam yang berbeda. Aku yang sedari tadi menatap langit sore dan memperhatikan burung-burung yang terbang menuju peradunnya. Ku membayangkan wajah mereka yang ceria setelah mencari nafkah seharian. Mereka menyanyikan lagu dengan gembira dan penuh semangat bersama dengan saudra-saudara mereka. Ah… aku iri pada mereka. Setelah penat beraktifitas seharian mereka masih tetap semangat bahkan bernyanyi dengan suka cita. Sedangkan aku?? Ah… entahlah… kali ini aku dikalahkan oleh burung-burung itu.
***
Hai burung-burung…
Sudah tidurkah kalian? Kalian pasti capek setelah beraktifitas seharian. Kalau kalian Tanya aku. Akupun juga begitu. Tapi aku gak mau kalah sama kalian. Senja ini sampai pagi menjelang, silahkan kalian tidur. Aku… akan ku manfaatkan sisa-sisa waktuku malam ini dengan segala sesuatu yang bermanfaat. Terimakasih… kalian telah membuatku iri hari ini…
Besok... ayo kita pacuan lagi… siapakah yang lebih pagi menyambut mentari? Kau atau akukah??
Selamat tidur burung-burung yang ku lihat tadi sore!! Besok, seterusnya, dan seterusnya kita pacuan lagi ya? Siapa yang menang?aku atau kalian? Atau kita “kalian dan aku” adalah sama-sama pemenangnya.
Gud Nite… Have a nice dream… terimakasih atas pelajaran yang telah kalian berikan padaku hari ini. Tentang arti semangat dan kerja keras.

Senja Ini, 23April 2012

Senin, 16 April 2012

HUJAN


Pagi ini, ku menyaksikan sebuah fenomena alam yang membuatku merenung akan siapa aku ini. Sebuah renungan itu memberikan kesimpulan akan kewajibanku seorang manusia, yang tak lebih hanyalah seorang hamba. Seorang hamba yang harus selalu tunduk dan patuh hanya kepadan-Nya semata. Sering kali aku lupa akan kewajibannku itu, sering, teramat sering. Namun, kali ini aku disentakkan lagi bahwa aku harus sadar bahwa predikatku hanaylah sebagai hamba dimatanya. Tak lebih!!
Mautaukah kau teman, fenomena alam apa yang baru ku saksikan.
HUJAN….
Ya, bagiku hujan yang diturnkan-Nya pagi ini membuatku takjub akan kekuasaannya.  Dia mengendalikan cuaca di tiga tempat yang berbeda yang ku lewati pagi ini. Sungguh tak ada ilmu yang lebih canggih dari pada ilmunya. Brangkali teknologi canggih yang dirancang manusiapun takkan mamupu menandingi teknologi kekuasaannya.
***
Padang-Pariaman adalah rute perjalananku pagi ini. Aku harus berpagi-pagi ke pariaman karena jadwal mengajarku pagi ini jam 7.10 WIB. Ketika berangkat dari rumah dengan diantarkan oleh ayahku, tak setitikpun air turun dari langit. Namun ketika kami sampai di Siteba, hujan tak tanggung-tanggungnya jatuh membasahi bumi. Air tawar…. Genangan air di badan jalan, tak tertampung lagi oleh selokan. Hujanpun semakin deras. Bahkan hujan semakin deras dan tak henti-hentinya sampai ku tiba di kabupaten Pariaman “Desa nan Sabaris”. 
Ketika mobil tranex memasuki kota pariaman... tak setitikpun hujan turun dari langit…. Langit mendung… tapi tak hujan… Subhanallah… siapakah yang mengendalikan semua ini kalau buka Allah Rabbku??
Penumpang didepanku, bergumam… “ disini gak hujan ya, padahal tadi hujan begitu deras sebelum kita memasuki daerah ini”. Aku hanya berdecak kagum dalam hati… 
Subhanallah… sungguh 99 sifat  itu hanya untukkmu ya Rabb…
Ya Allah… ya Rahman… ya Rahim… ….. ya Sabur…
Lantunan  Asmau’l Husna itu terngiang-ngiang di telingaku… menghantarkanku kepada sebuah titik yang paling dalam didasar hatiku dan mengantarkannya kembali ke otakku…. Ku hnayalah Hamba… tak lebih. Kewajibanku hanyalah menghambakan diri kepadanya… dalam setiap hembusan nafasku… sebelum ajal menjemputku.
Sering, teramat sering kulupa akan kewajibanku… Dia telah mengngatkanku melalui kekuasaannya yang telah ku saksikan pagi ini…. HUJAN.
***

Kamis, 12 April 2012

Skripsi!!!

Sekali ku melangkah, pantang bagiku untuk mudur. Segala daya dan upaya akan kulakukan untuk meraihnya.
Ada orang yang bilang kepadaku " Kuliah itu berasa bahwa kita benar-benar kuliah yaitu ketika kita membuat skripsi (Tugas Akhir)".
https://encrypted-tbn1.google.com/images

Ya, inilah yang benar-benarku rasakan saat ini. Ketika diriku bertarung dengan yang namanya SKRIPSI...

Sedikit bercerita, sebenarnya dulu aku tidak terlalu ngotot seperti ini untuk mengerjakan SKRIPSI.
Motivasiku untuk menulis skripsi berawal ketika teman-teman sekelas dan angkatanku pada sibuk-sibuknya memikirkan judul untuk skripsi mereka. Akupun tentu tidak mau keinggalan. Mau wisuda bareng-bareng sama tema-temankelas dan angkatan (niatku dalam hati). Wisuda perdana untuk mahasiswa angkatan kami.  Maka saat itulah, pada semester tujuh ku baca-baca Journal untuk mendapatkan inspirasi buat judul ku nanti. Finally, aku mendapatkan judul yang rasanya "klik" di hatiku. Ya udah, tanpa pikir panjang langsung ku usulkan kepada PA. Alhamdulillah... Allah mempermudahkan jalanku (dimana ada keinginan, tentu disana ada jalan) "there is a will, there is a way".... ya gak??

Seketika itu juga, langsung ku penuhi persayaratan untuk memasuki judul seleksi jurusan. Setelah beberapa pekan semuanya rampung. Kuserahkan judulku kepada pihak jurusan. Lumayan lama sih aku menunggu judulku itu keluar (lebih kurang 1 bulan). Alhamdulillahnya lagi, judulku di terimaaa... 2 orang pembimbing tertera diatas map warna pink itu. 

Mulai dari sanalah motivasiku untuk membuat skripsi memuncak. Semua itu berawal dari coba-coba, ikut-ikutan teman yang udah pada uring-uringan mencari judul.

Finally, aku merasakan indahnya perjuangan itu ketika aku melakukannya. Itupun menyadarkanku... gak ada yang didapat secara instan. Semuanya butuh usaha dan pengorbanan. 

Sekali ku niatkan diriku tuk menyusun skripsi, takkan surut walaupun selangkah. S1 itu gak mudah, Semuanya butuh perjuangan. Saat inilah aku merasakan manisnya perjaungan.

Thanks to my Mom...
Ibu selalu menyemangatiku ketika aku down...
You are such a special gift given by Allah into my life...
You give a color to every slide of my life.
Thanks Mom...
Aku selalu butuh support dari Ibu...
Ibu adalah orang yang paling-paling berpengaruh dalam hidupku...

Thanks to all of my family and friends...
Yang udah menyemangatiku... 

Ayooo..... jangan Menyerah...
Belajar.... Belajar... Belajaar...
Berjuang.... Berjuang.... Berjuang

Ya Allah...
Sungguh segala apa yang terjadi di dunia ini tidak luput dari pantauan dan kuasamu...
Begitu juga dengan apa-apa yang terjadi pada kehidupanku ini...