Rabu, 07 Maret 2012

Panggil Aku dengan Nama Kesayanganku


...“Teaching is an art”….

That’s one of my lecturer talked.  

Entah berapa panjangnya “ceramah”  sang dosen waktu itu, tapi hanya satu kata yang terngiang di telingaku “Teaching is an art” sampai saat ini (bukannya pembicaraan sang dosen gak masuk ke telinga ku, Cuma ini adalah salah satu kata yang berkesan bagiku).
Gak semua orang diberi kelebihan untuk mengajar. Orang pintar, banyak. Tapi orang yang bisa menagajarkan ilmu nya ke orang lain, persis seperti apa yang dipahaminya tentang ilmu tersebut, sedikit. That’s my assumpition 
***
Pada pertemuan pertama tentu tidak mudah bagi kita untuk mengingat keseluruhan nama siswa yang jumlahnya nyaris mencapai 40 orang dalam satu kelas. Kalau kita mengajar tiga kelasa. Maka ada 120 nama siswa yang harus kita hafal. Well, memang bukan sebuah kewajiban mengahafal semua nama siswa. Tapi merupakan sebuah kebanggaan bagi siswa jika guru mengenal nama mereka. Mereka akan merasa diperhatikan jikalau guru memanggil mereka dengan sebutan namanya, bukan dengan kata-kata “anda, jikalau guru memanggil mereka dengan sebutan namanya, bukan dengan kata-kata “anda, you,kamu”. Berlatar belakangkan hal inilah aku berniat menghafalkan nama siswaku. Memanggil mereka dengan panggilan mereka (yang mereka senangi).
Salah satu caraku agar mudah menghafal nama siswaku adalah:
1.       Mengenali satu-persatu wajah mereka. Bagiku… sekali aja melihat wajah orang, maka insayaallah untuk pertemuan selanjutnya aku gak bakalan lupa dengan wajah orang tersebut. Walaupun namanya gak tau, tapi wajahnya aku ingat.
2.       Menyuruh siswa untuk menulis nama mereka pada secarik kertas, cukup nama panggilan saja. Kemudian menempelkannya pada sisi kanan atau kiri jilbab mereka (untuk perempuan) atau cukup meletakkannya di atas meja mereka, sehingga aku bisa melihat nama mereka dengan jelas walaupun dari depan. Inilah salah satu cara yang ku gunakan untuk bisa membuatku muda mengahafal nama  siswa. Sebenarnya ini terinspirasi dari masa-masa kuliah tahun satu dulu, ketika Dosen menyuruh kami menulis nama pada name-tag yang bisa disematkan.
Alhamdulillah, mereka tampak senang kerika aku memanggil mereka dengan panggilannya.
Mudah-mudahan pertemuan selanjutnya bisa membrikan kesan baik dan menyenangkan.

Homesick