...“Teaching is an art”….
That’s one
of my lecturer talked.
Entah berapa
panjangnya “ceramah” sang dosen waktu
itu, tapi hanya satu kata yang terngiang di telingaku “Teaching is an art” sampai saat ini (bukannya pembicaraan sang
dosen gak masuk ke telinga ku, Cuma ini adalah salah satu kata yang berkesan
bagiku).
Gak semua
orang diberi kelebihan untuk mengajar. Orang pintar, banyak. Tapi orang yang
bisa menagajarkan ilmu nya ke orang lain, persis seperti apa yang dipahaminya
tentang ilmu tersebut, sedikit. That’s my
assumpition…
***
Pada pertemuan
pertama tentu tidak mudah bagi kita untuk mengingat keseluruhan nama siswa yang
jumlahnya nyaris mencapai 40 orang dalam satu kelas. Kalau kita mengajar tiga kelasa. Maka ada
120 nama siswa yang harus kita hafal. Well, memang bukan sebuah kewajiban
mengahafal semua nama siswa. Tapi merupakan sebuah kebanggaan bagi siswa jika
guru mengenal nama mereka. Mereka akan merasa diperhatikan jikalau guru
memanggil mereka dengan sebutan namanya, bukan dengan kata-kata “anda, jikalau
guru memanggil mereka dengan sebutan namanya, bukan dengan kata-kata “anda, you,kamu”. Berlatar belakangkan hal inilah aku berniat
menghafalkan nama siswaku. Memanggil mereka dengan panggilan mereka (yang
mereka senangi).
Salah satu
caraku agar mudah menghafal nama siswaku adalah:
1.
Mengenali
satu-persatu wajah mereka. Bagiku… sekali aja melihat wajah orang, maka
insayaallah untuk pertemuan selanjutnya aku gak bakalan lupa dengan wajah orang
tersebut. Walaupun namanya gak tau, tapi wajahnya aku ingat.
2.
Menyuruh
siswa untuk menulis nama mereka pada secarik kertas, cukup nama panggilan saja. Kemudian menempelkannya pada sisi kanan atau kiri jilbab mereka (untuk perempuan) atau cukup meletakkannya di atas meja mereka, sehingga aku bisa melihat nama mereka dengan jelas walaupun dari depan. Inilah salah satu cara yang ku gunakan untuk bisa membuatku muda mengahafal
nama siswa. Sebenarnya ini terinspirasi
dari masa-masa kuliah tahun satu dulu, ketika Dosen menyuruh kami menulis nama
pada name-tag yang bisa disematkan.
Alhamdulillah,
mereka tampak senang kerika aku memanggil mereka dengan panggilannya.
Mudah-mudahan
pertemuan selanjutnya bisa membrikan kesan baik dan menyenangkan.