Aku punya
sebuah cerita. Cerita ini benar adanya. Cerita ini mengenai salah seorang murid
di tempatku melakukan PL. Ku tak kenal
namanya, namun setiap kita berpapasan dia selalu menyapakau dengan panggilan
“buk”. Aku selalu memperhatikannya setiap kali kita bertemu. Karena Siswa ini
agak berbeda dari siswa-siswa yang lainnya. Siswa ini menarik perhatianku.
Sungguh… Karena itu izinkanlah aku bercerita kepadamu teman, mudah-mudahan ada
hikmah yang kita peroleh dari ceritaku ini.
***
Setiap aku
piket, aku selalu bertemu dengan siswa itu. Selalu ada sesuatu yang dipegangnya.
Kain berwarna pink yang sangat menarik perhatianku. Apakah itu? Ku perhatikan
lekat-lekat, nampaknya itu adalah perlengkapan shalat. Ya, barangkali itu
adalah mukenah. Dan barang kali dia hendak melaksanakan shalat. Eits… tunggu
dulu… ini kan bukan waktu nya shalat zuhur…
Kulihat jam…
masih jam 10 WIB!!
Suhanallah…
Pada jam
pelajaran, anatara jam 9 atau 10 pagi, dia selalu menyempatkan dirinya
kemushala untuk menunaikan shalat dhuha. Disaat teman-temannya yang lain tengah
belajar, namun dia rela meninggalkan 10 atau 15 menit jam pelajarannya untuk
menunaikan ibadah.
Sungguh langka...
Dia tidak hanya menghabiskan waktumu hanya untuk mengasah otak, tapi dia
juga meluangkan 10 atau 15 menit jam pelajaran untuk mengasah ruhaninya.Hanya 1 dari
sekian banyak orang yang mempunyai pribadi langka seperti ini. Terkususnya bagi
siswa SMA, ketika yang lebih banyak diasah adalah kemampuan kognitif
dibandingkan Ruhani ternyata masih ada pribadi langka seperti ini. Dia selalu
menemui tuhannya ditengah-tengah kesibukannya.
***
* Sebuah pelajaran yang ku dapat ketika PL