Senja…
Matahari
telah pergi ke peraduannya…
Ku
selunjurkan kakiku di beranda rumah menatap ke langit kelam. Ku perhatikan sekelilingku, hanya cahaya
lampu-lampu kuning yang menerangi jalanan. Pikiranku melayang tak tahu entah kemana.
Musik instrumen yang ku dengarkan kiss the rain mengantarkanku ke lamuan
yang dalam. Ku tak ingin seorangpun mengganggu lamumanku. Hanya aku, ya hanya
aku seorang yang patut berda di sini.
Pikiranku
berkelana ke kejadian sore tadi. Ketika aku masih duduk di sisni di tempat yang
sama namun pada jam yang berbeda. Aku yang sedari tadi menatap langit sore dan
memperhatikan burung-burung yang terbang menuju peradunnya. Ku membayangkan
wajah mereka yang ceria setelah mencari nafkah seharian. Mereka menyanyikan
lagu dengan gembira dan penuh semangat bersama dengan saudra-saudara mereka.
Ah… aku iri pada mereka. Setelah penat beraktifitas seharian mereka masih tetap
semangat bahkan bernyanyi dengan suka cita. Sedangkan aku?? Ah… entahlah… kali
ini aku dikalahkan oleh burung-burung itu.
***
Hai burung-burung…
Sudah
tidurkah kalian? Kalian pasti capek setelah beraktifitas seharian. Kalau kalian
Tanya aku. Akupun juga begitu. Tapi aku gak mau kalah sama kalian. Senja ini
sampai pagi menjelang, silahkan kalian tidur. Aku… akan ku manfaatkan sisa-sisa
waktuku malam ini dengan segala sesuatu yang bermanfaat. Terimakasih… kalian
telah membuatku iri hari ini…
Besok... ayo
kita pacuan lagi… siapakah yang lebih pagi menyambut mentari? Kau atau akukah??
Selamat
tidur burung-burung yang ku lihat tadi sore!! Besok, seterusnya, dan seterusnya
kita pacuan lagi ya? Siapa yang menang?aku atau kalian? Atau kita “kalian dan
aku” adalah sama-sama pemenangnya.
Gud Nite… Have a nice dream… terimakasih atas pelajaran yang
telah kalian berikan padaku hari ini. Tentang arti semangat dan kerja keras.
Senja Ini,
23April 2012