Malam yang
kelam. Waktu itu ku duduk dipangkuan ibu. Menatap langit malam yang kelam.
“ibu... kenapa bulan ada bercak-bercak
hitamnya?”
“bercak-bercak hitam yang kamu lihat itu
adalah istana yang dibuat Allah untuk anak yang rajin shalat, sayang”
“istananya megah ya bu?”
“iya sayang”
***
Dulu waktu
umurku masih berumur 5 tahun, kalau aku lagi malas shalat ibu pasti
menceritakan tentang istana yang dibuat Allah di bulan untuk anak yang rajin
shalat. Tak terhitung entah berapa kali ibu menceritakan cerita itu kepadaku.
Waktu aku kecil,
aku sangat pemalas shalat, terlebih shalat isya dan subuh. Habis... shalat isya
dan subuh selalu dijam-jam aku lagi mengantuk. Shalat isya adalah waktunya aku
tidur malam, karena udah capek bermain seharian. Shalat subuh adalah waktunya
aku mimpi indah... mimpi menjadi ratu yang cantik yang punya istana megah.
Kalau waktu
shalat isya sudah masuk, aku selalu mencari cara agar aku gak shalat. Aku pura-pura
tidur kalau ibu udah mengajakku shalat hingga pada akhirnya akupun benar-benar
tertidur. Pada pagi harinya ketika aku bangun pagi ibu akan bilang bahwa aku
belum shalat isya tadi malam. Maka aku akan menjawab dengan lugunya, “habis mata ku udah mengantuk berat bu”.
Ada-ada saja ulahku itu. Lain cerita kalau
udah subuh... aku paling gak suka kalau ada orang yang mengganggu tidurku. Aku
paling gak suka kalau ibu membangunkanku untuk shalat subuh. Waktu dimana aku
lagi bermimpi indah. Kalau udah begitu... ibu akan selalu merayuku dengan
cerita istana dibulan.
“ayoo... jangan malas-malas shalatnya dek...
nanti gak jadi dapat istana dibulan”
“ah... ibu.... adek gak malas... adek
ngantuk” , jawabku manja
“ya udah... mana yang lebih bagus... shalat
atau gak dapat istana?”
“ya deh, adek shalat bu”
***
Eits... itu dulu
ya...bukan sekarang... Kalau sekarang aku sudah gede’ gak perlu di suruh lagi
kalau mau sahalat. Cukup kata hatiku saja yang menyurhku untuk shalat. Sekarang,
shalatku bukan karena bujukan ibu lagi. Atau karena ingin istana megah di bulan
lagi.
Terkadang ku
tersenyum sendirian, mengingat kenangan masa kecilku. Betapa malasnya aku shalat.
Sampai-sampai ibu membujukku dengn cerita khayalan tentang istana megah di
bulan. Ibu tahu sekali kalau aku suka dengan cerita tentang ratu cantik yang
punya istana megah. Akupun sering berkhayal kalau aku adalah ratu cantik yang
punya istana megah. Makanya ibu selalu merayuku dengan istana megah di bulan
yang dibuatkan Allah untuk anak kecil yang rajin shalat. Lucunya... sehabis
shalat aku selalu berdo’a agar aku benar-benar dibutkan istana nantinya-di
bulan-hanya untukku dan ibuku.
Benarkah bercak-bercak hitam dibulan itu
adalah istana megah yang bibuat Allah untuk anak kecil yang rajin shalat?
Ah...sungguh cerita khayalan yang dibuat ibu
untuk mengajakku shalat.
***
*cerita diatas hanya
lintas pikiranku saja. Ketika melihat anak-anak kecil yang sering shalat ke
mesjid bersama teman-temannya.