sumber gambar: http://artmagz.info/wp-content/uploads/2012/04/menulis.gif
Ternyata aku pernah menuliskan tulisan ini. Momennya masih terlihat samar-samar di
memoriku. Setelah kubaca-baca... kutemukan semangatku yang membara. Agar
semangatku tak padam, ada baiknya aku mempost nya di sini.
***
Hanya butuh
sedikit kesabaran untuk merasakan manisnya perjuangan
***
Kau tentu ingin
semua yang kau rencanakan berjalan dengan sempurna layaknya apa yang telah kau
pikirkan dalam pikranmu. Ini seharusnya
seperti ini, nanti ini hasilnya akan seperti ini, seperti itu dan begitu.
Pokoknya semuanya telah tesusun rapi dalam folder-folder pikiranmu. Hanya
tinggal selangkah saja maka apa yang kau rencanakan itu akan menjadi kenyataan.
Tapi, siapa
sangka kau akan temukan duri dan kerikil tajam dijalan yang sedang dan akan kau
tempuh. Ya, rintangan itu akan selalu ada untuk menguji seberapa tangguhkah kau
melewatinya. Rintangan itulah yang nantinya kan menjadikanmu lebih matang dalam
berfikir, mengatur strategi yang handal sehingga kau bisa melewatinya. Bukan
dengan cara balik kanan dan mundur begitu saja.
Kau mungkin saja
akan menangis darah, atau kakimu compang-camping dan bernanah karena duri dan
kerikil tajam itu, tapi semangatmu tak boleh padam. Pantang untuk menyerah.
Sekali kau langkahkan kakimu, jangan pernah mundur. Bukankah sebelum kau
menggambil keputusan ini kau telah mempertimbangkan resiko yang akan kau
hadapi?
Ya, kesabaran...
kau hanya butuh bersabar. Allah tahu apa yang terbaik untukmu. Lakukan saja
yang terbaik yang kau miliki. Lewati saja. Jangan pernah mengeluh. Toh energimu
nantinya akan terbuang percuma begitu saja jikalau kau mengeluh.
***
Terima kasih
atas pelajaran hari ini ya Rabb..
1 Mei 2012
***
“akhirnya ku dapaiti memori-memori ini:
memori ketika aku menuliskan tulisan ini”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar