Tik…tik…tik…
Hanya bunyi
gemericik air hujan yang terdengar jatuh diatap ruamahku. Barusan hujan deras
berhenti sudah. Yang tinggal hanya bekas-bekas hujan yang menggenangi got-got
atau menggenang di jalan.
Syukurlah, hari ini hujan turun. Salah satu pekerjaanku menjadi terbantu,
yaitu menyiram bunga dipekarangan rumah. Mungkin besok pagi ketikaku buka jendela
dan ku intip bunga-bunga itu mereka akan terlihat lebih bugar seraya mengucapkan
selamat pagi padaku.
Dimalam yang sunyi
ini, ketika semua orang telah hanyut dalam mimpi mereka mataku belum juga
terpicingkan. Sesekali hanya suara kodok bersahut-sahutan yang menemaniku dan mengisi
kesunyian malam. Setidaknya dengan bunyiansuara mereka aku tidak merasa kesepian.
Teringat olehku,
begitu banyaknya orang-orang pintar yang menjadikan menulis sebagai sebuah
kebiasaan mereka. Ada sebuah kutipan dari Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni dalam
bukunya “Berteduhlah ditaman Hati”,
beliau mengatakan:
“Setiap aku
merasa bosan, aku menulis sehingga kejemuan hilang”
Selain itu, mantan
presiden kita bapak Habibi juga menjadikan menulis sebagai sarana luapan
rindunya terhadap sang istri. So,sudahkah kita membiasakan diri untuk menulis
sahabat?? Bukankah dengan tulisan yang kita tulis bisa mencatat sebuah sejara,
bisa mencatat sebuah memori yang mungkin bisa jadi pelajaran bagi kita pribadi
dan orang lain?
Jujur, aku
sendiri juga belum memaksimalkan kebiasaan menulis. So, mulai sekarang tidak
ada excuse untuk tidak menulis.
Sebuah motivasi diri untuk selalu menulis,
Menulis yang menginspirasi diri pribadi dan orang
lain, Amin.
* Gambar adalah dokumentasi pribadi penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar