Apa kabar teman?
Hm... just wanna inform you. Kalau aku udah nemu rumah baru di wordpress. Silahkan berkunjung ke rumah baruku. Sorry, rumahnya masih berantakan karena belumsempat berses-beres dan bahkan masih kosong akan tulisan.
Disini
Jangan lupa komennya di rumah aruku nanti ya?
Kamis, 17 Januari 2013
Selasa, 15 Januari 2013
Parah
http://homehow.net/wp-content/uploads/2010/04/White-Beach-Home-Design-with-Small-Garden-l-Library-Room.jpg
Percuma rajin beli buku kalau cuma untuk dikoleksi, bukan untuk dibaca.
Rasanya inilah penyakit yang terparah pada diriku di awal tahun ini.
Berharap penyakit yang satu ini cepat sembuh.
Padang, 16 januari 2013
Bukan Mencinta
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTos9gqPGLIup0RnHsyMXBTyiHAXc2dyV__HXuEbSff0rzTCrfQBlgBM-Ce52WKEi0k4rARh3qB_LLUw5lHLNc4Yg4qmmKqI8eyzvsSGXrOXYbVS86umyT7YCZ-_xtQbU1JzCL3oeYxiq7/s1600/gombal+3.png
Kau bukan mencinta,
Tapi berdusta,
Kau pikir aku akan tersipu,
dibalik kata-kata manismu?
Tidak!!
Kecuali engkau halal bagiku
Sering kita terjebak pada buaian kata. Kata yang keluar dari mulut sang Adam kepada si Hawa. "Gombal" itu memang manis kedengarannya. Terlebih bagi wanita. Namun, sungguh sayang seribu kali sayang jikalau "gombal" bukanlah pada tempatnya.
Apalah daya, Akupun tak luput dari nista.
Namun, hanya mencoba untuk berkaca.
Berharap akan memantulkan sosok yang indah.
BERBENAH
http://thumbs.dreamstime.com/thumblarge_500/1272631270Mk5MbY.jpg
Berbenah
Di kaki lima pasar raya sana,
Di rumah makan,
Tak jarang kutemukan "lanjut usia,"
Meminta-minta,
Hanya simpati,
Sehingga penaku berkata,
Bukan memuji apalagi mencela,
Bukan keduanya,
Hanya simpati,
Sebatas itu saja,
Tak ada bukti nyata,
Hanya simpati,
Terkadang ku bertanya,
Ini salah aku atau dia?
Atau bahkan mereka?
Entahlah,
Tak ingin mencari siapa salah siapa benar,
Namun, bagaimana cara mengubahnya?
Tulangku rapuh,
Diriku pun lusuh,
Seribu tanda tanya,
Hanya satu jawaban:"aku harus berbenah,"
Padang, 15 Januari 2012
Selasa, 08 Januari 2013
The fair of failure
"There is only one thing that makes dream impossible to be achive: the fair of failure"
-Paulo Coelho-
Sabtu lalu tanggal 5 Januari 2013 aku iseng-iseng coba ngirim tulisan ke salah satu koran lokal. Niat awalnya sih cuma mau nguji nyali aja. But, alhamdulillah hari minggunya tanggal 6 Januari 2013 ada sebuah SMS masuk ke inboxku memberitakan bahwa tulisanku di cetak halaman sekian. Wow, gak nyangka...akhirnya aku punya nama pena juga... Nice try then :)
Sebenarnya sudah lama sih aku ingin coba ngirim tulisan ke media cetak. Namun, aku masih kurang PD aja dengan gaya dan bahasa tulisanku. Banyak andai-andainya... kalau seandainya tulisanku jelek gimana? kalau seandainya tulisanku langsung ditolak mentah-mentah gimana?. Ya, akhirnya keinginanku itu hanya menjadi mimpi-mimpi belaka. Begitupun dengan tulisan-tulisanku hanya berakhir di lembaran-lembaran kertas-kertas buram atau terselip di bagian buku catatan atau bahkan di folder-folder yang tak tahu entah dimana letaknya.
At least, minggu kemaren aku belajar bahwa terkadang ketakutan akan gagallah yang menghambat kita untuk meraih sesuatu. Belum mencoba sudah mundur. Bak sebuah pepatah "mundur sebelum perang". Yup, mana mungkin kita tahu kalah apa gak kalau belum dicoba?? bukankah kalah atau menang itu adalah segala sesuatu yang lumrah? bukankah yang paling penting itu adalah prosesnya? Ah... Mudah-mudahan penyakit mundur sebelum perang ini gak selama-lamanya bersemayam dijiwaku.
Padang, 8 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Sirah Nabawiyah
Apa kabar teman :)
Mudah-mudahan sehat selalu ya :)
Hm... Aku mau merekomendasikan buku yang bagus dan harus dibaca nih.
Yup,,,
Sirah Nabawiyah.
Mudah-mudahan dengan membaca buku ini kecintaan kita kepada Rasulullah semakin bertambah.
Silahkan dilirik-lirik dulu... mudah-mudahan tertarik untuk membacanya.
Gak bakalan rugi deh, Insyaallah.
1. Cover depan. Buku ini dikarang oleh Syeikh Syaifiyurrahman Al-Mubarakfuri
Sebagai bahan pertimbangan mengapa aku merekomendasikan buku ini:
1. Penulisnya adalah orang yang "insyaallah" terpercaya. Buku Sirah Nabawiya yang dikarang oleh Syeikh Syaifiyurrahman Al-Mubarakfuri ini adalah hasil karya beliau yang menang lomba penulisan As-sirah an-nabawiyah pada tahun 1396 H.
2. Penuturan penulis dalam menceritakan sirah Nabi tidaklah kaku (mudah dipahami) Insyaallah.
3.Dilengkapi dengan hadist atau ayat-ayat al-qur'an.
4. Dilengkapi dengan peta sehingga memudahkan kita untuk mem visulisais kan nya.
5. Garis keturunan Rasulullah dilengkapi dengan peta konsep sehingga membuat kita sebagai pembaca memahami secara rinci garis keturunan Nabi.
Hm... apa lagi ya?
Secara garis besar sepertinya itu aja dulu ya teman.
Catatan: Buku ini adalah cetakan ketiga yang dilengkapai dengan "atlas perjalanan Nabi Muhammad". Jikalau kita lihat buku Syeikh Syaifiyurrahman Al-Mubarakfuri yang terdahulu tidak ditemui adanya peta perjalanan Nabi.
Ini dia buku Syeikh Syaifiyurrahman Al-Mubarakfuri yang sebelumnya. Aku juga pernah baca yang ini. Baguslah... cuma bagi orang-orang sepertiku yang mem visualisasi kan segala sesuatu seprtinya menemukan kebosanan ketika membacanya. But, overall bagus banget deh bukunya teman.
* Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjesCIyRsUsikxhnCTtO4q_yuCsaHVdPLU8Q6Fw4kY39bHZkSbh5L8V0bThSYMSuWCk1CvQO0GAzDAMeL3wBvTgVbNCVdPjgPBIrKdZ9glbxJnmfF3gztR6_jM8BZFaem6hkd_ErJKEf8E/s1600/sirah-nabawiyah-mubarakfuri.jpg
Sabtu, 05 Januari 2013
Aku Menemukannya Ketika Allah Telah Memantaskanku
Apa kabar teman :)
Hm… dua hari yang lalu aku pergi ke acara walimahan salah seorang teman satu angkatan. Lumayanlah, sepulang dari acara walimahan tersebut aku mendapatkan pelajaran yang bermanfaat. Ya, pelajaran yang bermanfaat mengenai hakikat pernikahan. Dan mudah-mudahan menjadi penenang bagi masing-masing kita yang kemaren saling bertanya satu sama lain “who’s the next, nih?”
Well… pertanyaan itu tentunya juga tertuju kepadaku.
Hm…
Menurutku, perkara menikah bukanlah perkara yang mudah. Menikah adalah sebuah langkah awal untuk membentuk generasi Rabbani. Bagaimana tidak, dari keluarga kecil tersebutlah nantinya bakalan lahir orang-orang besar. Orang-oarang yang bakalan menjadi pembela agama-Nya. Tentu untuk melahirkan generasi-generasi seperti itu juga bukanlah perkara yang mudah, bukan? Pasangan yang luar bisalah yang bisa membentuk generasi luar biasa.
Nah, ini dia perkaranya. Untuk menjadi pasangan yang luar bisa. Masing-masing kita tentu harus memiliki karakter, prinsip hidup yang kuat. Bagaimana mungkin nantinya bisa terwujud sebuah cita-cita yang besar yaitu genersi Rabbani jika sang pembentuk generasi itu sendiri belum memiliki karakter yang kokoh.
Well… masing-masing kita tentu memiliki planning dan tujuan hidup yang berbeda. Mengenai jodoh hanya Allah yang tahu. Berbahagialah temanku itu dan bagi orang yang telah menemukan jodohnya, karena telah sempurna agamanya. Bagi yang belum, berbahagia pula lah, karena Allah sudah mempersiapkan jodoh terbaik untuk masing-masing kita.
Hm… dua hari yang lalu aku pergi ke acara walimahan salah seorang teman satu angkatan. Lumayanlah, sepulang dari acara walimahan tersebut aku mendapatkan pelajaran yang bermanfaat. Ya, pelajaran yang bermanfaat mengenai hakikat pernikahan. Dan mudah-mudahan menjadi penenang bagi masing-masing kita yang kemaren saling bertanya satu sama lain “who’s the next, nih?”
Well… pertanyaan itu tentunya juga tertuju kepadaku.
Hm…
Menurutku, perkara menikah bukanlah perkara yang mudah. Menikah adalah sebuah langkah awal untuk membentuk generasi Rabbani. Bagaimana tidak, dari keluarga kecil tersebutlah nantinya bakalan lahir orang-orang besar. Orang-oarang yang bakalan menjadi pembela agama-Nya. Tentu untuk melahirkan generasi-generasi seperti itu juga bukanlah perkara yang mudah, bukan? Pasangan yang luar bisalah yang bisa membentuk generasi luar biasa.
Nah, ini dia perkaranya. Untuk menjadi pasangan yang luar bisa. Masing-masing kita tentu harus memiliki karakter, prinsip hidup yang kuat. Bagaimana mungkin nantinya bisa terwujud sebuah cita-cita yang besar yaitu genersi Rabbani jika sang pembentuk generasi itu sendiri belum memiliki karakter yang kokoh.
Well… masing-masing kita tentu memiliki planning dan tujuan hidup yang berbeda. Mengenai jodoh hanya Allah yang tahu. Berbahagialah temanku itu dan bagi orang yang telah menemukan jodohnya, karena telah sempurna agamanya. Bagi yang belum, berbahagia pula lah, karena Allah sudah mempersiapkan jodoh terbaik untuk masing-masing kita.
Saatnya untuk berbenah memperbaiki
diri agar disuatu saat nanti Allah memantaskan kita untuk bertemu dengannya,
seseorang yang bakalan menyempurnakan separoh dari agama.
Jumat, 04 Januari 2013
Muhammad Al-Fatih
Muhammad Al-Fatih, sosoknya hanya ku kenal melalui sejarah itu melecut semangatku. Seorang pemuda yang bahkan belum genap berumur 25 tahun kala itu telah menorehkan namanya pada tinta emas sejarah. Ya, hanya sejarah yang mengenalnya. Brangkali tanpa sejarahpun aku tidak bakalan bisa kenal dengan sosok Muhammad Al-fatih atau Muhammad II si penakluk konstatinopel itu. Kita para genersai muda patut meniru serta berbangga padanya. Meniru semangat juangnya. Serta berbangga karena sejarah pernah mencatat sosok pemuda Islam seperti Muhammad Al-fatih pada tinta emasnya. Bukankah kita patut berbangga karena Islam pernah memiliki pemudah seperti Muhammda Al-Fatih??
Langganan:
Postingan (Atom)