Sabtu, 10 Desember 2011

Membunuh Kreativitas


Pernah suatu hari, di perkuliahanku. Sang dosen berkata kepada kami, mahasiswa. “Apa yang kalian gambar ketika pelajaran menggambar waktu kalian SD dulu?? Pasti kalian akan menggambar, dua gunung, ada matahari di tengahnya, lalu ada jalan dimana pada sisi kiri dan kanannya ada sawah dan pemukiman warga, bukankah begitu??” Kami langsung menjawab dengan serempak: “ ya buk.”
Itu adalah salah satu contoh bahwa kreativitas kalian secara tidak langsung telah terbunuh. Walah, mana bisa sepert itu?? Ya, jawab sang dosen waktu itu adalah “memang benar, itulah bukti bahwa kreativitas kalian telah terbunuh. Setiap kalian menggambar yang kalian gambar hanyalah gambar pemandangan dengan suasana yang sama. Bukankah gunung yang kalian gambar berwarna hijau, matahri berwarna kuning?? Dan seterusnya.”
***
Yup, benar juga kata sang dosen, terkadang kreativitas kita telah terbunuh semenjak kita masi kecil. Ketika sang anak menggambar gunung lalu diwarnai dengan warna hitam, pasti teman-teman atau guru bakalan berkomentar. Lho, kok warna gunung hitam sih, bukannya hijau. Nah, itu adalah salah satu indikasi bahwa kreativitas kita telah terbunuh. Mau gunung berwarna hitam, merah, hijau, terserah sang anak dong, itu kan imajinasinya. Dan itulah yang diketahuinya. Bukan berarti mereka harus menggambar sama dengan apa yang digambar oleh temannya atau kakaknya.
Lalu kalau anak menggambar ada orang berjalan di atas pelangi atau awan, maka teman-temannya bakalan berkomentar. Apa-apaan yang kamu gambar itu, sejak kapan orang bisa berjalan diatas pelangi?? Berjalan tu ya di jalan dong…
So, marilah kita menjadi orang yang kreatif, walaupun secara tidak langsung ke kreatifan kita telah rebunuh. Dan biarkanlah adek-adek kita berkreasi sesuai dengan imajinasi dan keinginannya…

Tidak ada komentar: