Berikut adalah Cerpen hasil karangan ku... Menmang jauh dari perct... Mohon kritij dan sarannya dari teman-teman pembaca. Ceritanya aku buat bersambung. Selamat Membaca...
SENJA
Senja itu, adalah senja yang sangat menyejarah dalam
hidupnya. Tubuhnya terpaku melihat sekelilingnya. Sungguh, segala sesuatu
begitu cepat terjadi. Ya begitu cepat. Segala sesuatu begitu mudah bagi-Nya,
bagaikan mengedipkan bola mata. Itulah kekuasaan Allah, tak satupun yang mampu
menyaingi-Nya.
Dia adalah sosok yang Gadis remaja yang periang, mudah
senyum dan sholeha tentunya. Dia adalah anak ke-3 dari 4 saudaranya. Gadis itu,
biasa dipanggil Nisa oleh keluarga dan
teman-temannya. Wajahnya yang imut, walaupun udah berusia 19 tahun an membuat semua
mata yang memandang terpaku dengan kecantikan makhluk Allah yang satu ini.
Subhanallah, gadis cantik itu, udah mengenakan jilbab sebagai pembalut diri
semenjak SMP. Banyak teman-nya yang mengira kalo orangtua Nisa pasti keluarga
kiyai. Dengan polos Nisa menjawab.... Nggak juga kok.. Ayah dan ibunya adalah
pengusaha tekstil. Bisa dikatakan kalo keluarga Nisa adalah keluarga yang cukup
berada. Tapi, senja itu, Nisa yang biasanya periang tak lagi mampu tersenyum. Akankah
untuk selamanya? Begitu pahitkah penderitaan yang dirasakan oleh Nisa remaja?.
Senja yang menyejarah itu, Air matanya jatuh bercucuran
ketika pulang kuliah. Dilihatnya Tak ada satupun yang tersisa dari reruntuhan
puing-puing bangunan rumah nya. Ya, bisa dipastikan semuanya pupus bagaikan
ditelan bumi. Airmatanya bercucuran, dan terus bercucuran. Pikirannya
melayang... dilihatnya jam tangan nya. Waktu itu, menunjukkan pukul 18.00. jam
segitulah biasanya Nisa pulang dari kampusnya, setelah beraktifitas dikampusnya
seharian. Memang, senja itu adalah senja yang sanagt menegangkan bagi penduduk
kota padang. Namun rasa itu sangat berbeda bagi Nisa. Segala sesuatu tidak lagi
seprti biasanya. Bagaimana tidak, senja itu, ketika semua penduduk kota sibuk
dengan aktivitas mereka, tiba-tiba bumi Andalas digoncang oleh gempa dengan
kekuatan 7.5 SR. BMG, memperkirakan bahwa gempa tersebut berpusat di pantai
padang-pariaman. Dengan sekejap, bangunan-bangunan masayarakat: toko, mesjid,
rumah, dan tempat umum lainnya ambruk dengan seketika.
Nisa mengeluarkan ponsel dari saku tasnya, mencoba
menghubungi anggota keluarganya. Namun hasilnya nihil. Masalah jaringan
menyebabkan susahnya komunikasi. Sudah tak terhitung kalinya Nisa menghubungi
keluarganya. Namun hasilnya tetap nihil tanpa hasil. Pikiran nisa melayang
entah kemana-mana. Apakah keluarganya sudah tiada??? Ah, tidak mungkin... Tadi
pagi Nisa masih sempat cium tangan Papi dan Mami.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar