Selasa, 13 Desember 2011

Menjadi Hamba


Seorang anak manusia, terlahir di sebuah planet yang namanya bumi. Dia tumbuh dan berkembang di sana. Sungguh, dia bingung, tidak tahu apa tujuannya hidup di bumi. Ketika dia beranjak dewasa dia menyadari bahwa dalam hidup dia harus memiliki tujuan hidup. Adapun yang dilakukannya untuk merumuskan tujuan hidupnya adalah dengan cara menyusun agenda hariannya. Lalu dengan bersemangat ditulisnya semua perencanaan hidupnya. Untuk hari ini, esok, minggu, bulan, tahun berikutnya.
Pertama, aku akan….
Kedua, aku akan melakukan….
Ketiga, aku akan….
Selanjutnya….
Semua yang diagendakannya adalah baiamana caranya agar dia bisa mencapai impiannya.

***

Hari esoknya, dia menjalani harinya sesuai dengan agenda yang telah ditulisnya. Petama, kedua, ketiga, dan selanjutnya. Kemudian dia termenung. Semua perencanaan kegitannya sudah dilakukannya dengan sukses. Namun, kemudian dia merasa ada yang mengganjal. Dia merasa bahwa apa yang dilakukannya hanyalah untuk mengejar kesia-siaan.

Ya, dia merasa bahwa apa yang telah dilakukannya seharian ini adalah kesia-siaan . Apakah hidupnya hanya berakhir dengan pencapaian-pencapaian yang tidak ada gunanya? Dia merasa bahwa ada pencapaian terbesar dari hidup ini yang tidak dilakukannya. 

Pencapaian itu adalah menjadi seorang hamba. Hamba yang seharusnya mengabdikan seluruh kehidupannya kepada sang khalik. Ya, akhirnya dia disentakkan bahwa pencapain terbesarnya dalam kehidupan belum dilakukannya. Sebuah pencapainsebagai seorang Hamba…

Selama ini dia hanya disibukkan oleh perencanaan-perencanaan yang tujuannya hanyalah untuk dunia. Sedangkan tujuan yang paling besar dalam kehidupan ini (akhirat) tidak dilaksanakannya.

Pelajaran:
  •  Jadilah hamba yang selalu menempatkan akhirat sebagai tujuan utama dalam kehidupan didunia. Maka secara tidak langsung kesuskesan hidup di dunia akan mengikuti.
  • Tidak akan ada kesia-siaan dalam hidup, jikalau tujuan utama hidup kita adalah sebagai abdi Allah.


Tidak ada komentar: