Selasa, 25 Desember 2012

Body Language: cermin akan sebuah perasaan

Teman... jika ada orang yang suka kepadamu apakah yang kau perhatikan?
1. Kata-katanya yang mampu membuat kau terbang kelangit ketujuh? atau
2. Bahasa tubuhnya? 

Hehe... jawab sendiri ya???

Tenang teman, ini bukanlah postingan tentang aku yang sedang galau dimabuk cinta. Tapi sedikit banyaknya tulisanku kali ini ada hubungannya dengan kalimat intro ku diatas.

Sudah-sudah... jangan berasumsi macam-macam dulu. Monggo dibaca tulisanku selanjutnya agar kau mampu menyimpulkan inti dari pembicaraanku.

one... two... three...
Ready?
Let's go! 

Bahasa tubuh... teramat mudah bagi kita ya membaca bahasa tubuh orang. Orang yang gerogi bakalan terlihat dari bahasa tubuhnya, marah, malu-malu dan bahkan jatuh cinta.
Sudah-sudah, kau jangan begitu teman. Sekali lagi ku tegaskan ini bukanlah postingan mengenai CINTA.

Nah, karena bahasa tubuh itu mampu mencerminkan perasaan yang terpendam dalam diri seseorang, maka dia berperan sangat penting sekali dalam berkomunikasi teman. Bahasa gaulnya kita mungkin menganal istilah body language untuk bahasa tubuh ini ya. Sekitar 55%* berhasilnya kita dalam berkomunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh. Wah, besar juga presentasenya ya teman-teman? Mau tau kenapa bahasa tubuh memberikan pengaruh yang paling besar dalam berkomunikasai?


Pertama, karena bahasa tubuh adalah bahasa yang paling jujur. Bahasa yang tidak bisa bohong. Bahasa yang akan mencerminka perasaan seseorang yang sesungguhnya. 
Kedua, karena bahasa tubuh adalah bahasa yang sulit dimanipulasi. Misalnya, kita lagi marah, maka secara langsung wajah kita juga akan berupah menjadi geram dengan mata yang melotot penuh kesal. Nah,sungguh tidak mungkin dan sulit ya, kita merubah raut muka kita ketika lagi marah dengan tersenyum? So, karena itulah mengapa bahasa tubuh itu sangat penting dalam berkomunikasi. 

Teman, jika dibawa kepada konteks pembelajaran. Maka bahasa tubuh juga akan menempati posisi yang sangat penting. Mengapa? karena suksesnya kegiatan belajar mengajar itu juga dipengaruhi oleh bahasa tubuh sang pendidik. Nah, karena bahasa tubuh kita mencerminkan hal yang terpendam dalam diri kita. Maka kita harus mampu mengontrol emosi kita agar bahasa tubuh yang diterima oleh siswa mengenai kita adalah bahasa tubuh yang positif.

Misalnya begini teman. Sebagai manusia biasa tentu kita memiliki emosi-emosi berbeda setiap saatnya bukan? dan emosi-emosi kita itu akan tercermin melalu bahasa tubuh kita. Sebagai seorang gurupun kita tentu  begitu. Emosi kita akan berubah setiap saatnya. Siswa yang meribut ketika kita menerangkan pelajaran tentu juga bakalan mempengaruhi emosi kita. Kita bakalan menjadi kesal olehnya dan bentuk kekesalan kita itu akan terpancar dari bahasa tubuh kita. So, kesimpulannya apa? agar bahasa kita selalu diterima baik oleh siswa-siswa kita, kita harus mampu mengendalikan atau memanipulasi emosi kita. Sehingga ang diterima oleh siswa-siswa kita adalah bahasa tubuh yang positif.

* sumber data: materi presentasi dari seorang pemakalah disebuah workshop
**sumber gambar: http://aljazira-sport.com/wp-content/plugins/smart-youtube/emotions-faces-for-children-6119.jpg

Tidak ada komentar: